Dalam beberapa bulan ini sering digegerkan
tentang pendidik yang bermasalah dengan anak didiknya, Bahkan ada salah satu
dari keluarga anak didik yang membesar-besarkan kasusnya karena tidak terima denngan perlakuan pendidik. Hal semacam ini
tidak bisa dinilai siapa yang salah dan siapa yang benar, karena kasus seperti
ini yang menjadi patokan utamanya adalah kondisi lingkungan sekitar. Coba kita
lihat dan urai kembali bagaimana perilaku anak didik ketika di lingkup
keluarga, sekolah dan masyarakat, karena ini bisa menjadi patokan untuk apa
yang seharusnya pendidik perbuat. Lalu Bagaimana cara
menentukan keputusan yang baik setelah pendidik tahu kondisi anak didiknya ?,
Apabila anak tersebut mempunyai kebiasaan yang kurang baik maka cobalah untuk
mengkonfirmasi Pihak keluarga anak tersebut, karena mungkin pihak keluarga
tidak terlalu memperhatikan anak tersebut sehingga apa yang dilakukan anak
tersebut (prilaku yang kurang baik) adalah pilihan yang paling nyaman. Nah
dalam hal ini pihak yang paling membantu pendidik adalah keluarga, dan masalah
yang sering diketemui yaitu bertemu langsung dengan orang tua anak didik,
terkadang 4 dari 10 keluarga anak didik, mereka tidak terlalu memperhatikan
perkembangan ataupun perubahan terhadap anaknya selama belajar di bangku
sekolah. Jika kondisinya seperti demikian, maka disini pendidik mempunyai 2
peran yaitu mengajar dan menjadi pengganti orang tua dan menjadi tauladan yang
baik atau sosok figure yang baik untuk anak didiknya, dan Yakinlah karena
setiap anak pasti mempunyai sosok figure yang ditiru atau diidolakan, siapakah
yang dimaksudkan anak didik tersebut, yaitu dialah yang berada didekatnya.
Pendidik yang hebat adalah pendidik yang tahu
akan keadaan anak didiknya dan mampu mengemban tanggung jawab baik dari pihak
sekolah maupun keluarga dari anak didik.
0 komentar:
Posting Komentar